Selasa, 17 Desember 2013

STRATEGI PEMASARAN DALAM USAHA MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PT.COLUMBIA



BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Strategi Pemasaran / Marketing Mix
            PT.Columbia adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan elektronika dan furniture yang tersebar di beberapa kota di seluruh Indonesia.
            Guna mencapai tujuan tersebut perlu melaksanakan kegiatan pemasaran yang efektif dan efisien. Melalui penerapan strategi dengan menggunakan marketing mix,penulis mencoba membahas strategi pemasaran yang dilaksanakan oleh PT. Columbia melalui strategi produk,harga,distribusi dan promosi

1 Strategi Produk
            Produk adalah suatu yang dihasilkan perusahan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen
            Didalam pemenuhan produk tersebut PT. Columbia memperhatikan factor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya pembelian, seperti :
            a. Merk
                PT Columbia mendapatkan produknya dari beberapa perusahaan terkenal untuk dapat dipasarkan di PT. Columbia seperti dari produk-produk Jepang yang terkemuka seperti Sanyo,Hitachi,Sharp,Toshiba,National,Mitsubishi dan Pioneer.Hal ini dimaksudkan agar produk yang dijual  memiliki ciri khas tersendiri,sehingga konsumen dapat mengenal lebih jelas dan cepat terhadap produk yang dijual PT. Columbia.
           b. Mutu
               Perusahaan dengan menggerakan segala kemampuan untuk mendatangkan 
   produk yang berkualitas baik,sehingga tidak mengecewakan konsumen.
   perbaikan kualitas ini berlaku disetiap kegiatan perusahaan melengkapi segenap 
   karyawan disetiap departemen dengan memberikan pendidikan,ketrampilan dan 
   pengawasan didalam melaksanakan kegiatan melalui manajemen mutu terpadu.


c. Kemasan
   Perusahan juga  menggunakan kemasan produknya dengan maksud kegunaan kemasan tersebut antara lain untuk melindungi produk,menambah daya tarik.
d.  Pelayanan
     Pelayanan merupakan hal yang terpenting,tindakan ini bertujuan untuk  
     memuaskan konsumen dengan memberikan pelayanan yang baik.

2  Strategi Harga
         Penetapan harga jual suatu produk juga berpengaruh terhadap perencanaan program pemasaran perusahaan,oleh karena itu penetapan harga jual dapat mempengaruhi pada keberhasilan pelaksanaan strategi pemasaran PT. Columbia yaitu menetapkan sewa beli atau kredit dengan angsuran yang dapat terjangkau masyarakat banyak.
         Strategi penetapan harga ini  ditetapkan berkaitan dengan strategi posisi perusahaan yang ingin menetapkan produknya sebagai produk yang bermutu tinggi dalam pandangan Costumer.
         Pasar yang menjadi sasaran umumnya adalah seluruh konsumen baik dari golongan atas hingga  golongan bawah yang lebih memperhatikan mutu produk dari pada harga sehingga perbedaan harga yang tidak terlalu tinggi maka akan tetap menjadi pilihan mereka.
         PT. Columbia dalam menetapkan harga jual bertujuan untuk dapat bersaing tampa mengesampingkan mutu.Selain itu perusahaan juga mempunyai tujuan antara lain mendapatkan keuntungan yang bersih dan memperoleh tingkat pengembalian model yang sebanding dengan perushan terbaik dilingkungan perusahaan yang sejenis.

3  Starategi Saluran Distribusi
         Keberadaan showroom dalam saluran distribusi cukup memegang peranan penting.Saluran distribusi membantu konsumen untuk mendapatkan produk yang dijual perusahaan.
         PT. Columbia dalam hal ini menentukan distribusi menggunakan alternative saluran distribusi selektif. Untuk mendirikan showroom pada umumnya perusahan menjual lebih dari satu macam produk dari bermacam-macam perusahaan.
         PT. Columbia dalam memasarkan produknya dengan menggunakan system saluran distribusi sebagai berikut :
  1.  Showroom
Outlet showroom lebih bersifat permanen atau memiliki periode sewa yang lebih lama, rata-rata di atas satu tahun.
  1. Pameran
Outlet pameran sifatnya temporer sesuai dengan event atau moment yang sedang diselenggarakan. Penyelenggaraan pameran juga dilakukan bekerjasama dengan beberapa pengelola mall/plaza,organizer eksibisi,department store dan supermarket. Dari pameran juga dapat ditingkatkan statusnya menjadi showroom.
  1. Mini Kios (Miki)
Agar Columbia lebih dekat lagi dengan konsumen maka penyelenggaraan miki sangat efektif dan efisien, dimana sewa yang murah tetapi menghasilkan omset yang sangat besar. Pembukaan miki umumnya di pusat keramaian/perbelanjaan tingkat kecamatan atau wilayah pasar/pertokoan yang jauh dari penggarapan outlet Columbia yang lain.
4  Strategi Promosi
            PT. Columbia didalam melaksanakan promosi berusaha dengan sebaik-baiknya,hal demikian disadari perusahaan atas penting promosi dalam rangka peningkatan volume penjualan.Adapun alat-alat Promosi yang digunakan oleh PT. Columbia adalah:
a. Advertising
                Dalam hal ini sasran advertising yang dilaksanakan adalah seluruh konsumen yang mementingkan mutu dan produk yang dipasarkan adapun media yang digunakan adalah
• Katalog
• Poster
• Spanduk
• Umbul-umbul
• Billboards/Signboard
• Logo Columbia
            Program iklan di media massa dijalankan secara konsisten dan kontinyu. Hasil iklan dipantau dan dievaluasi agar diketahui efektifitasnya.
b. Sales Promotion
    Adapun bentuk sales promotion yang digunakan PT. Columbia adalah:
            1. Promosi konsumen ( Consumen Promotion )
 Kegiatan promosi ini ditunjukan kepada pihak konsumen dengan cara menerangkan secara rinci tentang mutu dan kualitas produk yang dijual.
Adapun salah satu bentuk dari promosi konsumen ini adalah memberikan tambahan produk pada pembelian jumlah tertentu, yaitu small gift yang bersifat umum seperti kaos dan pulpen.
2. Promosi tenaga jual ( Sales Force Promotion )
Promosi ini ditujukan kepada tenaga penjual dengan cara memberikan bonus sebesar 1,5 % yang mampu menjual produk tampa batasan tertentu.
c. Personal Selling
 Yaitu Kegiatan mendekati konsumen agar terjalin hubungan erat dengan
 perusahaan,sehingga dapat menealisir terjadinya pembelian produk PT.
 Columbia
d. Publisitas
     Yaitu bagaimana suatu perusahaan dapat dikenal dan diterima secara luas
      tampa adanya iklan secara langsung.

4.2    Kegiatan Volume Penjualan Perusahaan
Dengan diadakanya penjualan secara langsung yang dilakukan oleh perusahaan, maka dengan sendirinya hal itu akan mempermudah serta mempercepat perusahaan dalam menjual produk .
Berikut ini penulis akan menyajikan data hasil penjualan pada tahun 2000 sesuai pada table 4.1 sebagai berikut :



Tabel 4.1
                                                      Hasil penjualan pada tahun 2000

Tahun
2000
Volume Penjualan
(dalam jutaan)

            Januari – Juni
Juli – Desember


                57.735.000,-

67.385.000,-

                  
  Sumber PT.Columbia
Setelah melihat deskriptif hasil penelitian diatas maka dapat diketahui keberhasilan strategi pemasaran yang dilaksanakan oleh PT.Columbia dalam upaya meningkatkan volume penjualan selama satu tahun melalui 2 periode, januari-juni dan juli-desember dengan peningkatan penjualan sebesar 9.650.000 dengan persentase meningkat sebesar 15 % dengan demikian strategi yang diterapkan perusahaan dapat meningkatkan volume penjualan.
Tabel 4.2
Data Penjualan PT.Columbia
Periode I (januari-juni)2000                                Periode II (juli-desember)2000
    Product
   Harga
Unit
Jumlah
Product    
  Harga
Unit
Jumlah
Komputer
AC
K. Gas
M Cuci
Sofa
T Tidur
SAktif
Dispencer
SMotor
5.400.000
3.500.000
   450.000
3.725.000
2.150.000
1.835.000
   400.000
1.200.000
11.450.000
1
0
1
3
1
1
2
3
1
5.400.000
       0
   450.000
11.175.000
2.150.000
1.835.000
   800.000
3.600.000
11.450.000
Komputer
AC
K/Gas
M.Cuci
Sofa
T.Tidur
S.Aktif
Dispencer
S.Motor
5.400.000
3.500.000
   450.000
3.725.000
2.150.000
1.835.000
   400.000
1.200.000
11.450.000
1
4
2
1
0
1
3
0
2
5.400.000
14.000.000
    900.000
3.725.000
      0
1.835.000
1.200.000
       0
22.900.000
Jumlah     

27
57.735.000


28
67.385.000

Sumber PT.Columbia  2000   
            Dari hasil diatas  terlihat bahwa produk TV,VCD serta AC yang mengalami peningkatan pembelian oleh konsumen, karena ketiga produk tersebut dapat meningkatkan volume penjualan (hal ini ditandai oleh peningkatan jumlah pembelian oleh konsumen yang membutuhkan produk tersebut) dari total yang dihasilkan yaitu periode pertama berjumlah 57.735.000,dan periode kedua berjumlah 67.385.000, sehingga perusahaan mendapatkan kenaikan penjualan sebesar 9.650.000 selama tahun 2000

4.3Analisis Lingkungan / SWOT

Analisis lingkungan adalah proses awal dalam manajemen strategi yang bertujuan untuk memantau lingkungan perusahaan. Lingkungan perusahaan disini mencakup semua factor baik yang dalam maupun diluar perusahaan yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan yang diinginkan yaitu meningkatkan volume penjualan. Hasil dari analisis  lingkungan ini setidaknya akan memberikan gambaran tentang keadaan perusahaan yang biasanya disederhanakan dengan memotret SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats ) yang dimilikinya. Analisis eksternal akan memberikan gambaran tentang peluang dan ancaman (OT) sedangkan analisis lingkungan internal akan memberikan tentang keunggulan dan kelemahan (SW) dari perusahaan.
Agar lebih jelas maka dibawah ini akan dijabarkan elemen-elemen dari analisis SWOT                                 

                                       Elemen – elemen Analisis SWOT
Analisis Internal
           Strengths (Kekuatan)
                 Weakness (Kelemahan)

           Sumberdaya keuangan yang memadai
           Kompetensi yang unik
           Ketrampilan yang unggul
           Citra yang baik
           Keunggulan biaya
           Kemampuan inovasi tinggi



          Tidak ada arah strategi yang jelas
           Posisi persaingan yang kurang       baik
           Fasilitas yang ‘usang’
           Kesenjangan kemampuan manajerial
           Lini produk yang sempit
      



Analisis Eksternal
Opportunities (Peluang)
Threats (Ancaman)
            Segmen / pasar baru
       Penambahan produk baru
             Diversifikasi yang berkaitan
   Integrasi Vertikal
   Cepatnya pertumbuhan pasar
  Pesaing baru
                Peningkatan penjualan prosubstitusi
   Pertumbuhan Pasar melemah
      Tingginya Bargaining power   konsumen
    Perubahan selere konsumen

            Seperti telah disebutkan sebelumnya,. Salah satu tugas utama yang harus dipecahkan dalam analisis lingkungan adalah mengidentifikasikan kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang ada yang mungkin akan mempengaruhi pertumbuhan perusahaan dalam mencapai tujuanya.



4.4 Kendala dan Hambatan yang dihadapi Perusahaan Serta Pemecahanya
            PT.Columbia merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan elektronik dan furniture yang tersebar dibeberapa kota diseluruh Indonesia. Guna mencapai tujuan tersebut perlu melaksanakan kegiatan pemasaran yang efektif dan efesien dengan tekanan atau hambatan yang selalu timbul :
1.  Setiap perusahaan memiliki permasalahan tersendiri terhadap marketing. Untuk cabang PT. Columbia permasalahan terdapat pada Man Power ( Sales Force ) yang sangat sulit untuk direkrut.
2. Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan elektronik dan furniture. PT.Columbia menghadapi masalah posisi persaingan yang kurang baik,diantaranya perusahaan yang bergerak pada bidang yang sama yaitu PT.Rekarindo dan lainya , serta fasilitas yang usang, diantaranya seperti komputer,dan lain-lain.
3.      Perubahan selera konsumen terhadap barang yang ditawarkan perusahaan ke konsumen.

 Pemecahanya :
1.      Perekrutan lebih baik tidak langsung terjun kelapangan, tetapi diberi pelatihan 1 minggu. itu untuk menurunkan turn over sales.
2.   guna untuk mengatasinya perusahaan melakukan kompetensi yang unik serta keunggulan biaya seperti biaya kredit yang dapat dijangkau masyarakat serta memberikan bonus. Sehingga perusahaan dapat melaksanakan strategi pemasaran untuk meningkatkan volume penjualan
3.    pemecahaanya yaitu melalui promosi seperti catalog, spanduk dan label harga dengan mendatangi konsumen door to door.
4.  Melaksanakan manajemen dan pengawasan terhadap pesaing baru dengan menggunakan ketrampilan yang unggul


STRATEGI PEMASARAN DALAM USAHA MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PT.COLUMBIA


BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1. Sejarah Umum Perusahaan
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan
            PT.Colombia secara resmi berdiri pada tanggal 28 februari 1982, didirikan oleh sebuah keluarga yang sudah menekuni dunia bisnis sejak satu abad yang lalu, dan sudah memiliki pengalaman panjang dalam bisnis elektronik. Sejak tahun 1950 keluarga ini telah menjadi importer Produk Philips dengan nama “Rasie Electronic” di Medan dan “Palapa Electronic” di Jakarta sebagai distributor untuk seluruh Indonesia.
            Sejak produk jepang memasuki pasar Indonesia pada tahun 70-an keluarga pendiri ini segera meraih peluang untuk menjadi penyalur produk-produk jepang yang terkemuka seperti Sanyo,Hitachi,Sharp,Toshiba,National,Mitsubishi dan Pioneer. Para pendiri melihat bahwa di masa depan permintaan masyarakat akan barang-barang electronic akan terus meningkat, tetapi disisi lain daya beli masyarakat masih rendah. Kenyataan ini justru dilihat sebagai potensi pasar terbesar yang harus segera digarap dan diolah. Beranjak dari latar belakang pemikiran inilah akhirnya Palapa Electronic merubah strategi pemasaranya dengan melancarkan penjualan dengan system Cash & Credit untuk meraih pangsa pasar golongan menengah ke bawah dengan nama PT.COLUMBIA DHARMA PERTIWI (kemudian berganti nama menjadi PT.COLUMBINDO PERDANA).

2. Laju Pertumbuhan
Pada tahun pertama beropersasinya, Columbia melaksanakan aktivitasnya dari sebuah gedung kecil diatas tanah seluas 75 m² yang beralamat di Jl.Hayam Wuruk 111. Dari gedung bersejarah inilah para pendiri menyusun dan merancang strategi-strategi pengembangan jangka pendek sampai jangka panjang. Pada gebrakan tahun pertama ini tanggapan dari masyarakat begitu luar biasa. Namun pada tahun pertama


 kegiatan perusahaan membutuhkan pengorbanan penuh,tidak saja dalam bentuk materi tetapi juga tenaga, pikiran dan waktu untuk memberikan pelayanan yang memuaskan bagi konsumen.
            Melimpahnya order permohonan kredit mendorong perusahaan untuk lebih meningkatkan mutu kerja. Sedikit demi sedikit manajemen, administrasi dan strategi perusahaan mulai dibenahi, terutama dibidang pemasaran. Tenaga-tenaga operasional dididik dan dilatih baik ketrampilan, pengetahuan maupun moral/mental.
            Keahlian kerja ditingkatkan menuju efektivitas dan efisiensi. Upaya ini tidak percuma terbukti dari adanya peningkatan omzet dari waktu ke waktu. Tahun 1983 Columbia mulai turut berpartisipasi dalam kegiatan Pekan Raya Jakarta (PRJ) dan tercatat sebagai pelopor perusahaan kredit yang ikut dalam kegiatan pameran tersebut. Orderpun kian membengkak, bahkan konsumen rela untuk antri dalam pengajuan kredit maupun untuk membayar angsuran.
            Menyadari bidang bisnis ini sebagai lahan baru yang demikian cerah, maka bermunculan pula perusahaan sejenis sebagai competitor Columbia. Hal ini sepenuhnya disadari Columbia untuk berjuang dan mempertahankan eksistensinya dengan pengembangan nilai-nilai bisnis baik budaya korporat yang baik maupun system pelayanan yang memuaskan. Selanjutnya Columbia melebarkan sayap pelayananya diluar kota Jakarta. Pada bulan oktober 1983, diresmikan cabang pertama berlokasi di Jl. Nur Said, Bandung. Gebrakan pertama ini ternyata membawa peningkatan. Peningkatan dan pengembangan terus dilakukan hingga pada akhir tahun 1987, tercatat Columbia telah memiliki dua cabang di DKI Jakarta  dan 8 (delapan) cabang diluar Jakarta. Seperti layaknya orang tua, kantor pusat tak henti-hentinya memperhatikan dan mengajari cara berjalan yang benar. Hal ini dimaksudkan agar jangan menyimpang dari visi dan misi perusahaan. Meski seluruh cabang diberikan porsi yang sama, tidak semua cabang tumbuh sama suburnya. Hingga saat ini Columbia sudah tersebar di 210 kota pada 22 propinsi di Indonesia.
            Semakin tingginya persaingan pasar mendorong perusahaan untuk kian mawas diri. Kesadaran bahwa kekuatan utama perusahaan terletak pada ketangguhan SDM, maka usaha-usaha peningkatan mutu SDM secara konsesten dilakukan secara serius. Melalui penanaman dan sosialisasi visi dan misi dan nilai-nilai budaya serta  filosofi perusahaan yang dilakukan secara konsisten pertumbuhan Columbia semakin mantap.
            Berbagai program-program pendidikan dan pengembangan karier setiap karyawan secara terus menerus dilakukan. Pertemuan bulanan misalnya, perusahaan mewajibkan kepada seluruh karyawan  mulai dari Office boy sampai Direksi untuk menghadiri program ini. Tidak hanya sebatas pertemuan bulanan, setiap bagian diajurkan menyusun jadual pendidikan sendiri, khusus untuk unit departemenya masing-masing yang dikoordinasi dengan divisi pelatihan, sehingga dengan demikian seluruh karyawan dalam bagianya dapat menambah bekal pengetahuannya sekaligus lebih menjiwai posisi jabatanya.

3. Management Perusahaan
            Semakin tinggi persaingan pasar mendorong perusahaan untuk kian mawas diri. Kesadaran untuk meningkatkan mutu dan efisiensi kerja berkembang. Tahun-tahun pertama perusahaan terpaksa mempraktekkan system management by authority di mana jalur keputusan sepenuhnya diambil dan diawasi secara langsung oleh top management. Hal ini dikaitkan dengan para karyawan yang tidak sepenuhnya berpengalaman.

4. Jenjang Karier
            Kebijakan-kebijakan Direksi di Bidang Personalia tidak memberikan batasan prioritas bagi karyawan tertentu. Semua penilaian berdasarkan obyektivitas perusahaan tampa melihat apakah karyawan dekat dengan Direksi ataupun karyawan lama. Sama sekali tak berlaku prinsip anak emas untuk mencegah timbulnya suasana kerja yang tidak sehat. Kepercayaan yang diberikan secara obyektif kepada karyawan diperkuat dengan adanya pengembangan sumber daya manusia dalam bentuk program pendidikan dari perusahaan.
            Program pendidikan ini berpengaruh terhadap pengembangan karier setiap karyawan yang ingin meraih jenjang karier yang lebih tinggi. Pertemuan bulanan misalnya, perusahaan mewajibkan kepada seluruh karyawan mulai dari office boy sampai dengan Direksi untuk menghadiri program ini . yang melaksanakan dari,oleh dan untuk karyawan. Tidak satu dua kali pula didatangkan penceramah dari luar untuk membawakan materi yang jauh lebih tinggi mutu dan luas lingkupnya. Kualitas karyawan yang terus ditempa dan ditingkatkan menjadi pondasi bagi masa depan perusahaan.
            Tidak sebatas hanya pertemuan bulanan, tiap bagian dianjurkan menyusun jadual pendidikan sendiri,khusus untuk unit departementnya masing-masing yang dikoordinasi dengan Divisi Pelatihan, sehingga dengan demikian seluruh karyawan dalam bagianya dapat menambah bekal pengetahuannya sekaligus lebih menjiwai posisi jabatanya.

5. Kegiatan Yang Menunjang
            Untuk menunjang pentingnya peranan membaca, Direksi tidak segan-segan memberikan contoh membaca yang patut diacungi jempol. Meski kendala waktu merupakan problem bagi seorang Direksi sibuk,namun Leo Chandra tak pernah lupa menyisihkan waktu untuk membaca bahkan dilakoni hingga pukul 02.00 pagi. Tidak hanya dirumah, dimobil pun tersedia lampu baca. Kiat demikian diharapkan dapat memacu gairah membaca karyawan. Karena lewat bacaanlah kita dapat menggali pengetahuan lebih. Fasilitas yang disediakan perusahaan berupa perpustakaan lengkap berikut buku-bukunya. Factor kesejahtraan social bersama termasuk kedalam kebijaksanaan yang dirumuskan setiap tahun oleh pimpinan berdasarkan prestasi dan masa kerja.


6. Prospek Bisnis Kredit
            Penelitian para pengamat ekonomi melihat prospek yang kuat dalam kredit konsumen, meskipun situasi perekonomian sedang krisis. Dapat dipastikan, bisnis perkreditan akan merupakan lahan yang memberikan prospek semakin cerah di Indonesia di masa-masa dating.
            Beberapa perkembangan nampaknya mendorong pula kearah itu. Hasil industri Indonesia jumlahnhya kian melimpah menjelang perbaikan ekonomi Indonesia, walaupun masih dibayang-bayangi ketidakpastian politik dan stabilitas keamanan, sementara jika kita menengok daya beli masyarakat kian melemah. Dan salah satu jalan keluar terbaik menyalurkannya dengan bentuk kredit. Sekarang hamper tiap hari masyarakat diserbu penawaran barang-barang cicilan mulai alat kebutuhan rumah tangga, kantor, computer sampai dengan mobil. Baik lewat iklan atau SF door to door.
3.2 Struktur Organisasi Perusahaan
            Suatu organisasi yang baik adalah organisasi yang mempunyai tujuan yang jelas dan dapat diterima oleh semua orang yang berhubungan didalamnya. Sehubungan dengan itu PT.Columbia mempunyai struktur organisasi perusahaan yang berfungsi sebagai struktur fungsional, sebagaimana yang digambarkan pada gambar 3.1 berikut ini :
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                    

Sumber  PT.COLUMBIA

                Adapun uraian tugas, dan wewenang yang dilakukan dari setiap bagian dalam  PT.Columbia menurut struktur organisasi pada gambar 3.1 sebagai berikut:

1. Kapos
-          Memantau marketing diwilayah
-          Membuat rencana kerja harian dan bulanan atas sumber daya tenaga kerja
-     Mempelajari laporan-laporan dari berbagai kabag penjualan dan kabag  HRD

2. Staf ADM Pos
-     Staf ADM memiliki tugas mencatat seluruh hal yang terjadi dalam kegiatan penjualan, baik itu pemasukan barang, pengeluaran barang maupun persediaan komponen yang ada, semua itu harus dicatat dibagian ini.

3. Kabag Penjualan
-     Memantau semua kegiatan semua marketing dari SPV SF sampai sales force

4. Kabag HRD
-          Memeriksa dan melaksanakan pemantauan terhadap kedisiplinan kerja ( absensi dan kepatuhan terhadap system dan prosedur perusahaan ), serta melaksanakan bentuk pendidikan dan training untuk peningkatan kualitas karyawan
-          Mengevaluasi man power yang dibutuhkan
-          Memberi masukan untuk memberikan manpower yang terbaik / terburuk

5. Koord Survey
-     Memeriksa, melaksanakan dan mengkoordinir pelaksanaan performance appraisal dicabang sesuai dengan program yang dibuat  kantor pusat.



6. Koord Wilayah
-     Memeriksa dan melaksanakan koordinasi pekerjaan-pekerjaan administrative kepegawaian dikantor cabang

7. Sales Force
-     Mengunjungi pelanggan sebanyak-banyaknya, untuk mengumpulkan order sebanyak-banyaknya pula,memperkenalkan produk baru,serta memberi nasehat ekonomis.

8. Koord Timsus
-     Wewenangnya adalah memutuskan langkah-langkah strategis untuk kelancaran pekerjaan bawahanya.

3.3 Kegiatan Operasional Perusahaan
            Inti dari semua kegiatan operasional Columbia dapat digolongkan ke dalam 3 bidang. Ketiga bidang tersebut saling berkaitan erat sebagai satu mata rantai. Ketiganya harus diberdayakan secara maksimal. Seluruh karyawan Columbia di mana saja dia berada terikat didalam melaksanakan aktivitasnya masing masing dan tidak terlepas dari ketiga bidang tadi.
            Ketiga bidang tersebut akan diuraikan secara singkat di dalam pendahuluan ini. Khususnya untuk bidang marketing yang membahas tentang tugas-tugas sales force akan dibahas lebih banyak.
1.      Bidang Marketing
Kegiatan bidang marketing dapat diurutkan sebagai berikut
a.   Pengadaan atau pembelian barang-barang yang akan dijual.
b.      Penetapan harga jual, baik cash(tunai) maupun kredit (sewa beli)
c.       Pengiriman sampai ke kantor pos pemasaran
d.      Penetapan komisi tiap jenis barang
e.       Penetapan insentif atas prestasi penjualan
f.       Melakukan promosi dan menyiapkan perangkat pemasaran
g.      Membimbing kegiatan penjualan, baik ketrampilan menjual maupun pembinaan tenaga penjual.

2.      Collection / Penagihan
Collection adalah istilah yang biasa dipakai dilingkungan perusahaan kita sebagai pengganti dari istilah penagihan. Sedangkan petugas yang melakukan penagihan kita sebut Kolektor. Kegiatan collection merupakan urat nadi system kredit atau sewa beli yang menjadi bentuk usaha Columbia. Oleh sebab itu agar kegiatancollection ini bias berjalan secara efektif dan efisien, maka kegiatan mereka harus didukung oleh seluruh karyawan yang ada, termasuk didalamnya Sales Force melalui pemilihan konsumen yang layak, yaitu berminat, mampu membayar dan memiliki iktikad baik untuk membayar.

3.  Pengadministrasian
Hasil penjualan dan hasil collection harus diadministrasikan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan system dan prosedur yang ada. Keberhasilan suatu penjualan atau suatu collection akan kacau jika tidak diadministrasikan dengan baik. Untuk itu kegiatan administrasi tersebut merupakan salah satu bagian yang tidak boleh diabaikan. Untuk mengelola administrasi dengan baik, maka setiap karyawan harus memberikan data yang benar kepada semua jenis kegiatan administrasi yang berhubungan denganya.
Dengan demikian penjualan yang banyak dan hasil collection yang tinggi akan hilang artinya jika tidak diadministrasikan dengan baik, sebaliknya administrasi yang baik tidak akan ada artinya jika tidak ada penjualan dan penagihan.
Kegiatan administrasi ini selanjutnya dapat dijabarkan sebagai berikut.
a.       Kegiatan yang bersifat teknis Operasional
-. Administrasi Keuangan
-. Administrasi Accounting
-. Administrasi Personalia & Umum
b.      Kegiatan yang bersifat teknis Pendukung
      -. Human Resources Development (HRD)
                        -. Information and Tecnologi (IT)
                        -. System Operasional
                        -. Audit