BAB II
LANDASAN
TEORI
2.1 Teori
Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu dari
kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya dalam
mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk berkembang dan mendapatkan laba.
Sekarang ini kegiatan pemasaran menjadi suatu kegiatan yang sangat
kompleks,dimana setiap perusahaan yang ingin berhasil didalam usahanya terlebih
dahulu harus memahami pengertian pemasaran.
Kegiatan pemasaran dulunya hanya
dikenal dengan kegiatan distribusi dari penjualan,sekarang menjadi luas yaitu
sebagaimana cara produsen menarik keuntungan yang baik tidaklah cukup hanya
dengan menghasilkan produk yang baik,melainkan juga bagaimana memasarkan produk
tersebut. Oleh karena itu kegiatan pemasaran sekarang menjadi suatu kegiatan
kompleks. Untuk itu suatu perusahaan yang ingin maju didalam usahanya harus
memahami masalah pemasaran.
Banyak para ahli ekonomi
mendefinisikan pemasaran tersebut dan pada umumnya setiap dari mereka menulis
pemasaran dengan memberikan definisi sendiri, sehingga sampai saat ini tidak
ada keragaman tentang definisi pemasaran namun pada dasarnya mempunyai prinsip
yang sama. Untuk lebih jelasnya penulis akan mengutip definisi pemasaran dari
beberapa ahli diantaranya adalah:
Menurut William J.Stanton
dalam Basu Swastha dan Irawan (1990 : 5) mengatakan bahwa :
“Pemasaran adalah suatu system keseluruhan dari
kegiatan-kegiatan bisnis yang ditunjukan untuk erencanakan, menentukan harga,
mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan
baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.”
Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa proses
pemasaran itu terjadi jauh sebelum barang itu diproduksi. Keputusan-keputusan
dalam pemasaran harus dibuat untuk menentukan produk dan pasarnya, harag dari
promosinya. Kegiatan pemasaran tidaklah berhenti pada saat penjualan saja
tetapi jaminan yang baik atas barang dan jasa yang diberikan sesudah penjualan.
Sedangkan menurut Philip Kotler
( 1992 : 56 ) mengatakan bahwa :
“Pemasaran
adalah proses sosial dan manajerial dengan mana individu dan kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta
mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.”
Menurut definisi
tersebut bahwa kegiatan pemasaran itu diciptakan oleh pembeli dan penjual,
dimana kedua belah pihak sama-sama ingin mencari kepuasan. Dalam hal ini
pembeli ingin memenuhi kebutuhanya dan penjual berusaha untuk mendapatkan
keuntungan.
Selanjutnya Alex S. Nistisarito ( 1991 : 44 ) memberikan
pengertian pemasaran adalah sebagai berikut :
“Pemasaran adalah semua
kegiatan yang bertujuan untuk memperlancar arus barang atau jasa dari produsen ke konsumen secara
paling efisien dengan maksud untuk menciptakan permintaan efektif”.
Jika
dilihat dari definisi-definisi tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
proses pemasaran terjadi jauh sebelum barang di produksi dan kegiatan pemasaran
itu diciptakan oleh pembeli dan penjual dimana keduanya sama-sama mencari
kepuasan bilamana perusahaan tersebut mampu memasarkan barang atau jasa yang
dihasilkan dengan harapan perusahaan dapat meningkatkan penjualan dan
keuntungan.
Sehubungan
dengan cakupan makna pemasaran yang begitu luas berarti bahwa teori pemasaran
yang mempunyai cakupan yang luas pula, maka perlu di perinci sesuai aspek atau
segi di bidang-bidangya. Sehingga memperjelas adanya pemikiran hasil-hasil
produk tersebut, yang akhirnya dapat memberikan perincian biaya pemasaran yang
mudah diteliti dan dianalisa. Selanjutnya akan diberikan suatu penganalisaan sesuai
dengan aspek-aspek pendekatan dari teori pemasaran secara umum, yaitu :
1.
Pendekatan serba fungsi (Function Approach)
2.
Pendekatan serba lembaga (Institusional Approach)
3.
Pendekatan serba barang (Commodity Approach)
4.
Pendekatan serba manajemen (Manajerial Approach)
5.
Pendekatan serba system total (Total System Approach)
6.
Pendekatan serba teori ekonomi (Economi Theory
Approach)
Ad.1. Pendekatan Serba Fungsi
Adalah
cara mempelajari marketing dengan jalan mempelajari fungsi-fungsinya yaitu yang
dilakukan dalam proses pemasaran oleh lembaga-lembaga marketing. Adapun
fungsi-fungsi tersebut antara lain adalah penjualan, fungsi pembelian, fungsi
pengangkutan, fungsi penyimpanan dan fungsi-fungsi lain yang terletak antara
produsen dan konsumen. Dengan mempelajari fungsi-fungsi tersebut dapatlah
diketahui sebab-sebab tidak lancarnya arus barang dari produsen ke konsumen,
sehingga dapat dicari langkah-langkah untuk menanggulanginya
Ad.2 Pendekatan Serba Lembaga
Adalah suatu
pendekatan didalam mempelajari marketing di segi organisasi atau
lembaga-lembaga yang terlibat dalam kegiatan marketing seperti : agen, grosir,
pengecer dan sebagainya. Dengan pendekatan ini dapat diketahui sampai seberapa
jauh peranan lembag-lembaga tersebut dalam aktivitas pemasaran. Hal ini dapat
dijadikan pedoman untuk memutuskan apakah perlu meningkatkan peranan atau
mengurangi bahkan kalau perlu meninggalkan salah satu lembaga tersebut.
Ad.3 Pendekatan Serba
Barang
Adalah
pendekatan didalam mempelajari pemasaran yang dititik beratkan pada tiap-tiap
jenis barangnya dan cara memasarkanya. Didalam memasarkan setiap barang
mempunyai cara-cara yang berbeda satu dengan yang lainya. Secara garis
besar,barang yang dianggap mempunyai cirri-ciri yang sama dalam hal
memasarkanya. Penggolongan tersebut antara lain :
1.
Kelompok barang-barang industri (Industrial Goods)
2.
Kelompok barang-barang konsumsi (Consumer Goods)
Ad.4. Pendekatan Serba
manajemen
Adalah
pendekatan yang mempelajari pemasaran dengan menitikberatkan pada pendapat
manajer serta keputusan yang diambil. Pemasaran ditinjau sebagai suatu kerangka
yang terdiri dari variable-variabel yang tidak dapat dikontrol, seperti :
produk,tempat,(saluran distribusi), harga dan promosi
Ad.5. Pendekatan Serba
Sistem Total
Adalah
pendekatan yang mencakup elemen-elemen yang luas dalam system
pemasaran.pendekatan semacam ini dipakai oleh beberapa perusahaan besar dan
maju, karena memerlukan tenaga ahli dibidang marketing.
Ad.6 Pendekatan Serba
Teori Ekonomi
Adalah
pendekatan yang memepelajari pemasaran dari sudut teori ekonomi, seperti
bentuk-bentuk persaingan,hukum permintaan dan penawaran. Dari kebutuhan
pendekatan diatas, hanya 3 pendekatan pokok yang digunakan dalam pemasaran
yaitu : pendekatan serba fungsi, pendekatan serba lembaga,dan pendekatan serba barang.
Fungsi-fungsi yang harus diambil didalam menentukan biaya pemasaran, yaitu :
a.
Merchandising
b.
Buying
c.
Selling
d.
Grading and standardizing
e.
Storage and were house
f.
Transportasing
g.
Financing
h.
Communication
i.
RiskBearing
Ad.a. Mercandising
Adalah
suatu perencanaan yang berhubungan dengan memasarkan barang dan jasa yang
tepat,pada tempat yang tepat,pada waktu yang tepat, dalam jumlah yang tepat dan
pada harga yang tepat pula seperti :
-
Product Strategy and Product Service (Siasat dan servis
Produk)
-
Organization Structur and Servise (susunan Organisasi
dan servis)
Ad.b. Buying
Adalah
fungsi yang menyangkut bagaimana cara memperoleh bahan-bahan yang baik agar
dapat menghasilkan suatu produk yang baik pula. Langkah-langkah penting dalam
fungsi buying adalah :
-
Pemilihan macam barang yang akan dibeli tergantung dari
sifat perusahaan. Jadi suatu perusahaan yang hanya memproduksi satu macam
barang tentu lebih sedikit pemilihan yang dilakukan dari pada perusahaan yang
memproduksi berbagai macam barang.
-
Penetapan kualitas, yaitu mengusahaakan adanya
kebijaksanaan untuk dapat menetapkan kualitas barang yang akan diproduksi. Hal
ini memerlukan analisa penyelidikan yang tepat sehingga penetapan kualitas
barang dapat merupakan input yang memuaskan, dimana nanti dalam output barang tak
akan diterima oleh konsumen.
-
Penetapan kuantitas, yaitu penetapan kuantitas suatu
barang yang akan dijual yang merupakan output bagi perusahaan, dasar produksi
suatu barang oleh produsen baru akan diterapkan kuantitasnya bila produsen
sudah mengetahui dengan pasti jumlah barang yang dibutuhkan.
Ad.c. Selling
Adalah
fungsi yang penting,dimana dalam penjualan akan mengakibatkan adanya jumlah
selisih antara jumlah barang yang masuk untuk menggantikan barang atau jasa
yang dijual atau jumlah harga yang dikeluarkan untuk menciptakan barang atau
jasa sehingga akan diketahui besarnya penghasilan atau kemungkinan memperoleh
kerugian. Fungsi penjualan inilah yang akan menentukan jalanya perusahaan
apakah perusahaan akan dapat melakukan kontuinitasnya dan meningkatnya biasa
saja atau cenderung menurun.
Ad.d. Grading and Standardising
Grading
adalah merupakan alat kontrol atau pengawasan atas barang atau jasa sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan. Fungsi grading dapat diselenggarakan antara
lain adalah:
-
Penetapan standar atas barang atau jasa dengan
menentukan ukuran,berat,bentuk,warna dan sebagainya
-
Penetapan standarisasi,yaitu penetapan atas ukuran yang
telah diakui umum, sehingga didalam proses produksi untuk jangka waktu tertentu
dapat diletakan suatu standarisasi
-
Penetapan simplikasi, yaitu usaha untuk menetapkan
kebijaksanaan atas usaha penyederhanaan atas standar yang telah ditetapkan
sehubungan dengan tidak dipenuhinya apa yang diharapkan dari perencanaan
produksi dengan hasil yang dicapainya.
Ad.e. Strorage dan Werehouse
Fungsinya
adalah menyimpan barang-barang selama jangka waktu antara barang tersebut
dihasilkan sampai dengan dipasarkan oleh konsumen. Oleh karena setiap barang
mempunyai daya tahan yang berbeda maka diperlukan penyimpanan yang berlainan
pula.
Ad.f. Transportaising
Adalah
suatu usaha melakukan proses pemindahan barang atau jasa dari suatu tempat
ketempat yang di tuju. Dengan demikian fungsi pengangkutan ini merupakan suatu
usaha jasa yang produktif dan penting dalam kegiatan ekonomi akan ditentukan
oleh pengangkutan dan secara geografis dapatlah ditentukan pusat produksi dalam
pusat komunikasi.
Ad.g. Financing
Fungsinya
yaitu bagaiana caranya mencari dan menyediakan dana untuk menyelenggarakan
kegiatan usahanya, apakah dari dalam perusahan yang bentuknya saham atau dari
luar perusahaan seperti pinjaman bank.
Ad.h. Communication
Adalah
suatu usaha kegiatan untuk mencari suatu titik pertemuan yang harmonis antara
produsen sebagai penciptanya dan penyelenggara barang dan jasa dengan konsumen
sebagai pemakai barang dan jasa.
Ad.i. RiskBearing
Adalah
mengadakan penggantian resiko dengan membayar premi kepada asuransi atas
kerusakan, hilang atau tidak berfungsinya barang yang dipasarkan. Penggolongan
resiko terdiri dari :
-
Resiko secara fisik yaitu kerusakan yang disebabkan
oleh bencana alam
-
Resiko yang disebabkan karena pencurian
-
Resiko dalam kredit extention, yaitu kredit yang tidak
dibatasi sebagian atau ditunda pembayaranya atau tidak dibayarkan sama sekali.
Dan
fungsi lain dari sembilan fungsi diatas adalah packaging atau membongkar, yaitu
cara membungkus tetapi tidak sekedar membungkus karena sesuai dengan barang
agar lebih aman dan menarik perhatian konsumen.
Konsep Pemasaran
Definisi
konsep pemasaran menurut William j. Stanton
dalam Basu Swastha dan Irawan ( 1990 : 10 )
Mengatakan bahwa :
“ Konsep pemasaran adalah falsafah bisnis yang
menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan
social bagi kelangsungan hidup perusahaan”.
Dari definisi tersebut
bahwa maksud dari semua kegiatan perusahaan termasuk produksi tehnik, keuangan,
personalia, riset dan pengembanga, pemasaran dan fungsi-fungsinya harus
diarahkan untuk mengetahui kebutuhan pembeli serta memenuhi kepuasannya dengan
mendapatkan laba banyak dalam jangka panjang.
Ada
3 faktor penting yang digunakan sebagai dasar dalam konsep pemasaran yaitu :
1.
Orientasi konsumen
Yaitu mengadakan penelitian kepada konsumen untuk mengukur,menilai dan
menafsirkan keinginan sikap serta tingkah laku mereka apakah menitikberatkan
pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model yang menarik.
2.
Volume penjualan yang menguntungkan
Merupakan tujuan dari konsep pemasaran, yaitu laba yang dapat diperoleh
melalui pemuasan konsumen. Dengan laba ini perusahaan dapat tumbuh dan
berkembang dengan menggunakan kemampuan yang lebih besar agar dapat memberikan
tingkat kepuasan yang lebih besar pada konsumen serta dapat memperkuat kondisi
perekonomian secara keseluruhan.
3.
Koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran
Bertujuan untuk memberikan kepuasan konsumen secara optimal untuk
menciptakan dan mempertahankan langganan.
Dalam pembuatan konsep pemasaran perlu diadakan pengkajian teori-teori
marketing dengan pendekatan antara lain:
a.
Merchandising
b.
Buying
c.
Selling
d.
Grading and Standardising
e.
Strorage and WereHouse
f.
Transportasing
g.
Financing
h.
Communication
i.
RiskBearing
j.
Packaging
Kemudian komponen-komponen ini dihubungkan dengan pendekatan teori
marketing serba barang dengan menentukan aspek-aspek bentuk, sifat dan jenis
produk. Menurut bentuknya hasil produk adalah terwujud dalam Itagibel Goods
danTingibel Goods apabila peninjauan hasil produk dari bentuk ini dikaitkan
dengan Function Approach. Ada
2 variabel marketing mix yaitu :
a.
Barang Variable marketing mix
Yaitu merupakan fungsi-fungsi pada Functional Approach yang diantaranya,
seperti : Merchandising, buying, selling, grading and standardizing,financing
communication, risk bearing
b Model jasa marketing mix
Yaitu terbagi7,diantaranya : merchandising, buying, selling, financing,
communication, riskbearing dan service
Strategi Pemasaran
Definisi
strategi pemasaran menurut Stewart H. Rewold dan james D. Scolt (
1986 : 76 ) adalah ebagai berikut :
“Strategi pemasaran adalah rencana tindakan yang
hendak diikuti oleh manajer perusahaan. Rencana tindakan ini didasarkan atas
analisa situasi dan tujuan perusahaan”.
Menurut definisi tersebut, bahwa strategi pemasaran
ini dibuat setelah manajer pemasaran melakukan analisa situasi seperti pasar,
konsumen, distribusi, dan tujuan perusahaan.
Sedangkan
definisi strategi pemasaran menurut H. Surachman Sumawiharja, (
1991 : 49 ) sebagai berikut :
“Strategi
pemasaran adalah serangkaian tujuan kebijaksanaan dan peraturan yang merupakan
pedoman bagi usaha-usaha pemasaran perusahaan”.
Strategi pemasaran pada dasarnya
adalah rencana menyeluruh, terpadu dan menyatu dibidang pemasaran yang
memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat
tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan.
Dengan kata lain
strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran kebijaksanaan dan
aturan yang memberi arah kepada usah pemasaran perubahaan dari waktu kewaktu
pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya terutama sebagai
tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan pesaingan yang
selalu berubah. Strategi pemasasran yang digunakan oleh suatu perusahaan
merupakan hasil yang dipadukan dai berbagai macam elemen pemasaran. Elemen
tersebut diantaranya adalah:
1.
Strategi Produk
Adalah menetapkan cara dan
penyajian produk yang tepat bagi pasar
Yang dituju sehingga dapat
memuaskan para konsumen sekaligus dapat meningkatkan keuntungan perusahaan
dalam jangka panjang
2. Strategi
Harga
penetapan harga sangat penting terutama untuk menjaga dan meningkatkan
posisi perusahaan di pasar yang tercemin untuk meningkatkan penjualan dan
keunggulan perusahaan. Dengan kata lain penetapan harga mempengaruhi kemampuan
bersaing perusahaan dan kemampuan perusahaan mempengaruhi konsumen
3. Strategi
Distribusi
mencakup penentuan saluran pemasaran dan distribusi fisik, dimana
keduanya merupakan hubungan yang erat dalam keberhasilan penyaluran sekaligus
keberhasilan pemasaran produk perusahaan.
4. Strategi
Promosi
merupakan suatu strategi yang dilaksanakan sejalan dengan rencana
pemasaran dimana dijalankan secara keseluruhan serta direncanakan, diarahkan
dan dikendalikan dengan baik.
2.4.
Strategi Produk
1.
Tataran Manajemen Produk
Menurut Hargo Utomo ( 1993 : 68 )
“Keputusan tentangmerk produk, lini produk dan
bauran produk dapat dipandang sebagai suatu hirarki atau tataran dalam
manajemen produk”.
a.
Keputusan Merk Individual
Keputusan berkaitan dengan bauran pemasaran untuk suatu merk produk
tertentu biasanya disajikan dalam rencana pemasaran. Rencana perubahan untuk
produk yang sudah ada pada umumnya akan menitikberatkan pada setiap kemungkinan
didalam strategi pemasaran antara lain :
§
Perubahan karakteristik merk produk
§
Perubahan posisi produk dalam persaingan
b.
Keputusan Lini Produk
Keputusan lini produk berkaitan dengan kombinasi produk individual pada
lini tertentu. Tanggung jawab pelaksanaan tugas ini adalah para manajer lini
produk atau kadang disebut group manajer.
c.
Keputusan Bauran Produk
Keputusan bauran produk akan berkaitan dengan penentuan kombinasi lini
produk yang akan ditawarkan kepada konsumen.
2.
Identifikasi Strategi Merk Produk
a.
Merk Nasional
Yaitu merk produk yang dipasarkan oleh pabrikan
dengan cara mengintegrasikan bauran pemasaran
b.
Merk Lokal
Yaitu dua jenis merk produk yang diberikan oleh
pedagang besar atau bahkan pengecer
c.
Merk Generik
Yaitu penjualan atau pembelian produk tampa merk
2.5.
Strategi Harga
1. Tujuan Penetapan Harga
Menurut Hargo Utomo ( 1993
: 80 ),
“Tujuan umum
penetapan harga jual produk dapat diarahkan pada
dua hal”,
yaitu :
a.
Penetapan harga jual yang berbasis biaya
b.
Penetapan harga berbasis permintaan
3.
Persepsi konsumen terhadap harga
Persepsi konsumen terhadap harga jual produk yang
ditetapkan akan terbentuk karena beberapa hal sebagai berikut :
a.
Kesadaran konsumen terhadap harga
Pada umumnya kesadaran konsumen terhadap harga
sangat rendah. Hal ini disebabkan konsumen pertama kali yang dilihat adalah
wujud fisik atau gambaran tentang produk.
b.
Ekspektasi terhadap harga
Sebelum menentukan pilihan atas produk, konsumen
biasanya mengembangkan ekspektasi tentang tingkat harga normal dan tentang
harga untuk suatu merk tertentu.
c.
Kaitan harga dan kualitas produk
Hal lain yang mencakup penting diperhatikan dalam
penetapan strategi harga adalah menentukan apakah konsumen memandang tingkat
harga memberikan indikasi tentang kualitas produk.
2..6. Strategi Promosi
1. Perencanaan Promosi
Menurut Hargo Utomo
( 1993 : 97 )
“Perencanaan promosi pada dasarnya adalah
merupakan bagian dari perencanaan pemasaran secara menyeluruh. Hanya saja,
aktivitas yang dilakukan menganut serangkaian langkah mendasar”.
Sebagai
berikut :
a. Menetapkan
tujuan Promosi
- Mendorong Kesadaran konsumen atas merk produk
- Memberikan informasi atas produk
- Memberikan dorongan kepada
konsumen pasca pembelian
b. Menentukan
target audience
c. Mengembangkan
cara yang akan ditempuh untuk mendekati
audience
- Menggunakan iklan di mass media
- Meningkatkan upaya penjualan
- Meningkatkan aktivitas promosi penjualan
d. Menyusun formulasi strategi promosi
untuk mencapai tujuan e. Menentukan alokasi dana promosi
f. Mengevaluasi efektivitas kegiatan
promosi.
2.
Komponen dasar Bauran Promosi
Pada bagian berikut akan diuraikan masing-masing elemen yang
membentuk bauran
promosi, yaitu :
a. Pengiklanan ( Advertising )
Kebanyakan upaya pengiklanan diarahkan untuk mempengaruhi
permintaan merek
produk tertentu.
b. Personal Selling
Personal Selling dilakukan sebagai pelengkap
pengiklanan karena
hal itu dilakukan secara individual dan dilakukan oleh
staf pemasar
secara langsung, bukan melalui media massa.
c. Promosi Penjualan
bagi kebanyakan pemasar, Promosi penjualan
adalah merupakan
elemen yang
menyedot dana terbesar.
d.
Publisitas
Dalam beberapa kurun waktu terakhir publitas dinilai sebagai alat
yang cukup potensial
dalam mengkonsumsi produk perusahaan.
2.7 Strategi Distribusi
1. Kelembagaan dan fungsi Distribusi
Menurut Alex. S ( 1994 :
hal.62 ),” Proses pertukaran yang terjadi antara
penjual dan pembeli dalam
kenyataanya melibatkan bnyak aktivitas”,
diantaranya:
a. Pedagang Besar
sebutan pedagang besar menunjukan bahwa kegiatan usaha yang dimaksud
melakukan penjualan produk yang terutama kepada penjual lanjutan atau pengecer
dan lembaga komersial lain
b.Agen Perantara
Yaitu organisasi atau individu yang melakukan kegiatan bisnis, tetapi
peran
mereka terutama adalah sebagai wakil
perusahaan untuk melakukan fungsi
penjualan atau jasa.
c. Pengecer
Dikatakan pengecer karena aktivitas utama yang dilakukan adalah
melakukan penjualan langsung
kekonsumen akhir.
2.
Bentuk Alternatif Perusahaan
a. Saluran distribusi ganda
Penggunaan saluran distribusi ganda
kini juga mulai dipergunakan oleh
banyak perusahaan. System saluran
distribusi ganda dimaksudkan untuk
lebih mengoptimallkan pencapaian
konsumen pada segmen pasar yang
dipilih.
b. Saluran distribusi untuk jasa
permasalahan saluran distribusi untuk
perusahaan jasa biasanya muncul sebagai akibat adanya keputusan intergrasi
vertical seperti misalnya keputusan mendirikan cabang baru bagi bank atau mesin
ATM (automatic teller machine)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar